BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perkembangan zaman yang saat ini sudah maju tidak luput
dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia. Penciptaan berbagai alat-alat
dan berbagai macam produk yang dihasilkan oleh para tokoh pencipta mampu
merubah kehidupan manusia dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan
perkembangan teknologi yang dapat menyambungkan kita keberbagai negara di
dunia. Aktivitas ini dinamakan modernisasi ialah proses masyarakat menuju hidup
yang masa kini atau modern selain modernisasi hal ini juga diperkuat dengan
tindakan globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang
menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik.
1.2.Rumusan Masalah
Ø Pengertian Modernisasi?
Ø Penegertian Globalisasi?
Ø Dampak modernisasi dan globalisasi terhadap perubahan
sosial dan budaya?
Ø Respon masyarakat terhadap perubahan sosial budaya?
Ø Modernisasi dalam pembangunan?
Ø Tokoh-tokoh modrnisasi dan globalisasi?
1.3.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
membekali pembaca agar bisa
mengimplementasikan dan menyalurkan ilmunya tentang modernisasi dan
globalisasi.
Bisa mengimbangi perkembangan zaman yang sekarang sudah
semakin canggih dengan bekal-bekal yang sudah dipelajari sebelumnya dalam
perkuliahan.
BAB II
PEMBAHASAN
MODERNISASI
DAN GLOBALISASI
A. MODERNISASI
2.1.Pengertian Modernisasi
Modernisasi berasal dari kata modern yang berarti maju,
modernity atau modernitas yang diartikan sebagai nilai-nilai yang berlakunya
dalam aspek ruang, waktu dan kelompok sosialnya lebih luas atau universal.
Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan
masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra
modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern. Modernisasi menunjukan suatu
proses dari serangkaian upaya untuk menuju atau menciptakan nilai-nilai (fisik,
material dan sosial) yang bersifat atau berkualifikasi universal, rasional dan
fungsional.
Pengertian modernisasi menurut pendapat para ahli:
a. Widjojo Nitisastro modernisasi adalah suatu transformasi
total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti
teknologi serta organisasi sosial, kearah pola-pola ekonomis dan politis.
b. Soerjono Soekanto modernisasi adalah suatu bentuk dari
perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang
biasanya dinamakan social planning. (dalam buku sosiologi:suatu pengantar,
dalam buku ajar individu dan masyarakat).
Berikut ini sejumlah sosiolog mengemukakan pendapatnya
mengenai pengertian modernisasi.
a. Astrid S. Susanto modernisasi adalah suatu proses
pembangunan yang memberikan kesempatan kearah perubahan demi kemajuan.
b. J.W. Schoorl modernisasi merupakan penerapan pengetahuan
ilmiah pada semua kegiatan, bidang kehidupan dan aspek kegiatan.
c. Koentjaraningrat modernisasi adalah usaha untuk hidup
sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang.
d. Wilbert E. Moore modernisasi adalah suatu transformasi
total kehidupan bersama, dari yang tradisional kearah pola-pola negara barat
yang telah stabil.
Dengan dasar pengertian diatas maka secara garis besar
istilah modern mencangkup pengertian sebagai berikut:
a. Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala
bidang dan meningkatnya taraf penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan
merata.
b. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai
peradabannya dalam pergaulan hidup dalam masyarakat.
Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi
memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu sebagai berikut:
a. Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas
penguasa ataupun masyarakat.
b. Sistem admisnistrasi negara yang baik, yang benar-benar
mewujudkan birokrasi.
c. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang
terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu.
d. Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat
terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
e. Tingkat organisasi yang tinggi yang disatu pihak berati
disiplin, sedangkan dilain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
f. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan
sosial.
Ciri masyarakat modern, modernisasi dapat terwujud
apabila masyarakatnya memiliki individu yang mempunyai sikap modern, menurut
Alex Inkeres, terdapat 9 ciri manusia modern cirinya sebagai berikut :
1. Memiliki sikap hidup yang menerima hal-hal yang baru dan
terbuka untuk perubahan.
2. Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini
mengenai lingkungannya sendiri atau kejadian yang terjadi jauh diluar
lingkungannya serta dapat bersikap demoktratis.
3. Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa
depan dari pada kemasa lalu.
4. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
5. Percaya diri.
6. Perhitungan.
7. Menghargai harkat hidup manusia lain.
8. Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
9. Menjungjung tinggi suatu sikap dimana imbalan yang
diterima seseorang haruslah sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat.
B.
GLOBALISASI
2.2.Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru
khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan
elektronik. khususnya,globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan di bidang
komunikasi dunia.Ada pula yang mendefinisikan globalisasi sebagai hilangnya
batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi.Globalisasi terjadi
karena faktor- faktor nilai budaya luar,seperti:
a. Selalu meningkatkan pengetahuan
b. Patuh hukum
c. Kemandirian
d. Keterbukaan
e. Rasionalisasi
f. etos kerja
g. kemampuan memprediksi
h. efisiensi dan produktivitas
i.
keberanian
bersaing
j.
manajemen
resiko
Globalisasi terjadi melalui beberapa saluran,
diantaranya:
a. Lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan
b. Lembaga keagamaan
c. Industri internasional dan lembaga perdagangan
d. Wisata mancanegara
e. Saluran komikasi dan telekomunikasi internasional
f. Lembaga internasional yang mengatur peraturan
internasional
g. Lembaga kenegaraan seperti hubungan diplomatik dan
konsuler
Globalisasi berpengaruh pada hampir semua aspek kehidupan
masyarakat. Ada masyarakat yang dapat menerima adanya globalisasi, seperti
masyarakat muda, penduduk dengan status sosial yang tinggi, dan masyarakat
kota. Namun adapula masyarakat yang sulit menerima atau bahkan menolak
globalisasi seperti masyarakat di daerah terpencil, generasi tua yang
kehidupannya stagnan, dan masyarakat yang belum siap baik fisik maupun mental.
Unsur globalisasi yang sukar diterima masyarakat adalah sebagai berikut:
a. Teknologi yang rumit dan mahal
b. Unsur budaya luar yang bersifat ideologi dan religi
c. Unsur budaya yang sukar disesuaikan dengan kondisi
masyarakat
Unsur globalisasi yang mudah diterima masyarakat adalah
sebagai berikut:
a. Unsur yang mudah disesuaikan kebutuhan dan kondisi
masyarakat
b. Teknologi tepat guna, teknologi yang langsung dapat
diterima oleh masyarakat
c. Pendidikan formal di sekolah
2.3.Dampak Modernisasi dan Globalisasi
terhadap Perubahan Sosial dan Budaya
1. Dampak Positif
a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap, adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya
menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi
rasional.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan
mendorong untuk berpikir lebih maju.
c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik, dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi
yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
d. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja manusia
sebagai akibat bertambahnya pengetahuan,bertambahnya peralatan yang serba
canggih dan bertambahnya jarak komunikasi manusia di dunia
e. Meningkatkan prokduktivitas kerja manusia
f. Meningkatnya volume ekspor
g. Tersediannya berbagai macam barang konsumsi
h. Meluasnya lapangan pekerjaan
i.
Munculnya
profesionalisme dan spesialisasi ketenagakerjaan
j.
Lancarnya
komunikasi antar individu maupun antarkelompok.dalam ruang lingkup dunia.
k.
Lancarnya
proses transaksi ekonomi antar Negara maupun antar benua.
2.
Dampak Negatif
a. Pola Hidup Konsumtif, perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan
masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi
barang dengan banyak pilihan yang ada.
b. Sikap Individualistik, masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa
tidak lagi membutuhkan orang lain dalam
beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c. Gaya Hidup Kebarat-baratan, tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang
mulai menggeser budaya asli adalah
anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
d. Kesenjangan Sosial, apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan
memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan.
Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.
e. Adanya perusakan alam dan pencemaran lingkungan
f. Adanya penurunan kualitas moral manusia (demoralisme)
g. Adanya keresahan sosial
h. Menurunya kemandirian dalam menghadapi masalah
i.
Meningkatnya
sikap egois dan materealis
j.
Munculnya
disorganisasi, menurut Robet
Mac Iver,
perubahan
sosial yang terjadi dalam masyarakat berakibat pada keseimbangan masyarakat
sosial dapat mengakibatkan ketidak seimbangan sosial.hal ini karena dalam
kenyataannya,
unsure-unsur
sosial dalam masyarakat tidak selalu bersifat adjustive (dapat menyesuaikan
diri terhadap perubahan-perubahan.
k. Kenakalan remaja, kenakalan remaja (delinkuensi) adalah semua bentuk
atktifitas remaja yang belum dewasa akan hukum yang bertentangan dengan
norma-norma sosial terutama norma hukum kenakalan remaja merupakan suatu bentuk
ketimpangan penanganan terhadap pendidikan anak akibat ketidak mampuan orang
tua,lingkungan sekolah,dan lingkungan masyarakat.kenakalan remaja biasanya
terjadi di kota-kota atau dimasyarakat yang telah mendapatkan pengaruh
kehidupan kota.proses terjadinya melalui tahap sebagai berikut.
Ø Sense of value yang kurang ditanamkan oleh orang tua
karena ketidak
mampuan, ketidakmauan, atau tidak
adanya kesempatan karena kesibukan.
Ø Timbulnya organisasi-organisasi informal (klik atau geng)
yang berprilaku menyimpang sehingga tidak di sukai oleh masyarakat.
Ø Timbulnya upaya-upaya remaja untuk mengubah keadaan dan
disesuaikan dengan keadaan dan disesuaikan dengan youth values.
2.4.Respon Masyarakat terhadap Perubahan
Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat,
ada yang dapat menerima dan ada yang tidak dapat menerima. Masayarakat yang
tidak dapat menerima perubahan biasanya masih memiliki pola pikir yang tradisional.
Pola pikir masyarakat yang bisa menerima perubahan sosial budaya, dintaranya
sebagai berikut:
1. Bersifat sederhana
2. Memiliki daya guna dan produktivitas rendah
3. Bersifat tetap atau monoton
4. Memiliki sifat irasional, yaitu tidak didasarkan pada
pikiran tertentu.
Sedangkan perilaku masyarakat yang tidak bisa menerima
perubahan sosial budaya, diantaranya sebagai berikut :
1. Perilaku masyarakat yang bersifat tertutup atau kurang
membuka diri untuk berhubungan dengan masyarakat lain;
2. Masih memegang teguh tradisi yang sudah ada;
3. Takut terjadi kegoyahan dalam sususan/struktur
masyarakat,jika terjadi integrasi kebudayaaan;
4. Berpegang pada ideologinya dan beranggapan sesuatu yang
baru bertentangn dengan ideologi masyarakat yang sudah ada.
Masyarakat tradisional cenderung sulit menerima budaya
asing yang masuk ke lingkunganya,namun ada juga yang mudah menerima budaya
asing dalam kehidupannya. Hal ini disebkan karena unsur budaya asing tersebut
membawa kemudahan bagi kehidupanya. Pada umumnya , unsur budaya yang membawa
perubahan sosial budaya dan mudah diterima masyarakat adalah, jika:
1. Unsur kebudayaan tersebut membawa manfaat yang besar,
2. Peralatan yang mudah dipakai dan memiliki manfaat,
3. Unsur kebudayaan yang mudah menyesuaikan dengan keadaan
masyarakat yang menerima unsur tersebut.
Unsur budaya yang tidak dapat diterima oleh masyarakat
adalah:
1. Unsur kebudayaan yang menyangkut sistem kepercayaan,
2. Unsur kebudayaan yang dipelajari taraf pertama proses
sosialisasi.
Sebaliknya, masyarakat modern yang memiliki pola pikir
yang berbeda. Unsur yang terkandung dalam pola pikir yang berbeda. Unsur yang
terkandung dalam pola pikir masyarakat modern adalah :
1. Bersifat dinamis atau selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman,
2. Berdasarkan akal pikiran manusia dan senantiasa mengembangkan
efisiensi dan efektivitas,
3. Tidak mengandalkan atau mengutamakan kebiasaan atau
tradisi masyarakat.
2.5.Modernisasi dalam pembangunan
Dalam buku Nurbayani dan iqbal (69:2010), pembangunan
merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan terencana melalui berbagai
macam kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
Begitu juga Negara Indonesia dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea
keempat, didalamnya disebutkan tujuan pembangunan nasionalnya. Modernisasi
merupakan teori yang dianut oleh bangsa Indonesia dalam program pembangunanya.
Modernisasi merupakan model pembangunan yang berkembang
dengan pesat seiring dengan keberhasilan perang dunia kedua, Negara dunia
ketiga juga tidak lepas dari sentuhan modernisasi Negara barat. Kegagalan
modernisasi di Negara dunia ketiga menjadi sebuah pertanyaan besar, para
ilmuawan menganggap modernisasi Negara dunia ketiga tidak ubahnya bentuk
kolonialisasi gaya baru.
Dalam buku Nurbayani juga, Dube berpendapat ada tiga
asumsi dasar konsep modernisasi yaitu ketiadaan semangat pembangunan harus
dilakukan melalui pemecahan masalah kemanusiaan dan pemenuhan standar kehidupan
yang layak, modernisasi membutuhkan usaha keras dari individu dan kerjasama
dalam kelompok, kemampuan kerjasama dalam kelompok sangat dibutuhkan untuk
menjalankan organisasi modern yang sangat kompleks dan organisasi kompleks
membutuhkan perubahan kepribadian (sikap mental) serta perubahan pada struktur
sosial dan tata nilai.
Menurut Dube, ciri manusia modern ditentukan oleh
struktur, institusi, sikap, dan perubahan nilai pada pribadi, sosial, dan
budaya. Sifat terpenting dalam modernisasi adalah rasionalitas, kemampuan
berfikir secara rasional mampu menjelaskan segala gejala permasalahan sosial
yang ada. Rasionalitas menjadi dasar dan karakter dalam hubungan antar individu
dan pandangan masyarakat terhadap masa depan yang diidam-idamkan. Sedangkan
ciri penting yang diungkapkan Schoorl yaitu konsep masyarakat yang plural yang diidentikan
dengan masyarakat modern.
Learner dalam Dube (Nurbayani dan M Iqbal, (2010:71)
menyatakan bahwa kepribadian modern dicirikan oleh:
a. Empati: kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh
orang lain.
b. Mobilitas: kemampuan untuk melakuakn “gerak sosia” atau
dengan kata lain kemampuan “beradaptasi”. Pada masyarakat modern sangat
memungkinkan terdapat perubahan status dan peran atau peran ganda. System
stratifikasi yang terbuka sangat memungkinkan individu untuk berpindah status.
c. Partisipasi: masyarakat modern sangat berbeda dengan
masyarakat tradisional yang kurang memperhatikan partisipasi individunya. Pada
masyarakat tradisional individu cenderung pasif pada keseluruhan proses sosial,
sebaliknya pada masyarakat modern keaktifan individu sangat diperlukan sehingga
dapat memunculkan gagasan baru dalam pengambilan keputusan.
Schoorl dan Dube memiliki perbedaan
dalam masalah modernisasi. Schoorl cenderung optimis melihat modernisasi
sebagai bentuk-bentuk teori pembangunan Negara dunia ketiga. Schoorl membela
modernisasi karena dia menyatakan bahwa modernisasi lebih baik dari
westernisasi, sedangkan Dube mengkritik modernisasi dengan mengungkapkan segala
kelemahan-kelemahannya. Diantara kelemahan modernisasi tersebut, yaitu:
1. Modenisasi yang menggambarkan pada penggunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi pada organisasi modern tidak dapat diikuti oleh semua
Negara.
2. Tidak adanya indicator sosial pada modernisasi.
3. Keterlibatan Negara berkembang diabaikan, konsep
persamaan hak dan keadilan sosial antara Negara maju dan berkembang tidak
menjadi sesuatu yang penting untuk dibicarakan.
4. Modernisasi yang mendasarkan pada penggunaan iptek pada
organisasi modern tidak dapat diikuti oleh semua Negara.
5. Keberhasilan Negara barat dalam melakukan modernisasi
disebabkan oleh kekuasaan kolonial yang mereka miliki sehingga mampu mengeruk
SDA dari Negara berkembang dengan mudah dan murah.
Dube
mengibaratkan modernisasi sebagai kolonialisme gaya baru dan Negara maju
diibaratkan sebagai musang berbulu domba, Dube mengkritik modernisasi sebagai
masukan untuk memperbaiki modernsasi.
2.6.Tokoh modenisasi dan Globalisasi
Dalam buku nurbayani dan M Iqbal (66:210), disebutkan
bahwa modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang
bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju
kepada suatu masyarakat yang modern.
Modernisasi bermula dari terjadinya revolusi industry di
Inggris yang pada mulanya para pekerja mengerjakan pekerjaannya dengan tangan
beralih menggunakan mesin. Modernisasi ini ditandai dengan beberapa penemuan
seperti mesin pemintal kapas yang ditemukan oleh James Hargreaves pada tahun
1767 dan diberi nama “Jenny”, mesin
kerangka air oleh Richard Arkwight, dan ada lagi hasil penemuan-penemuan
lainnya. Mesin-mesin yang ditemukan pada zaman tersebut memiliki ukuran yang
sangat besar, sehingga dari sana bermula munculnya pabrik-pabrik untuk
menampung mesin-mesin tersebut.
Namun mesin yang ditemukan pada masa revolusi industry
yang sangat familiar hingga saat ini adalah mesin uap yang ditemukan oleh James
Watt pada tahun 1765.
Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru
khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik.
Terbentuknya globalisasi merupakan adanya salah satu kemajuan yang paling
melesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Adanya globalisasi ini
mampu mempermudah pekerjaan menjadi lebih instan dan hubungan komunikasi
seperti hilangnya batas ruang dan waktu.
Adapun salah satu contoh penemuan yang menyangkut
globalisasi adalah windows, yang sekarang sedang gencar-gencarnya digunakan
dalam teknologi komputer. Windows ditemukan oleh William H Gates III atau yang
sering kita dengar dengan sebutan Bill Gates. Windows sekarang ini telah
menjadi perusahan microsoft raksasa yang merajai system perkomputeran dunia,
karena hampir 80% komputer di dunia menggunakan teknologi system
windows.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Kata modernisasi berasal dari kata modern yang berarti
maju dan modernity atau modernitas yaitu nilai-nilai yang berlaku dalam aspek
ruang, waktu dan kelompok sosialnya lebih luas. Sehingga dapat menarik
kesimpulan pengertian modenisasi ialah suatu proses kehidupan masyarakat yang
bergerak dari pra moden menuju modern dalam berbagai bidang kehidupan
diantaranya meningkatnya taraf kehidupan masyarakat secara menyeluruh.
Sedangkan pengertian globalisasi adalah penyebaran unsur-unsur baru khususnya
informasi mendunia secara media cetak dan hampr semua aspek kehidupan
masyarakat, dengan adanya globalisasi ini masyarakat tidak begitu saja
menerimanya dengan baik ada sebagian
masyarakat tidak menerima globalisasi tersebutcontohnya masyarakat suku
badui dalam. Berikut ini adalah dampak modernisasi dan globalisasi terhadap
perubahan sosial dan budaya.
1. Dampak positif:
a. Perubahan tata nilai dan sikap
b. Kemajuan dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan
c. Tingkat kehidupan yang lebih baik
2. Dampak pisitif:
a. Pola hidup konsumtif
b. Kenakalan remaja
c. Terjadi kesenjangan sosial
Respon masyarakat terhadap masalah tersebut adalah ada
yang menerima dengan biak umumnya masyarakat yang bisa menerima perubahan
sosial budaya, sedangkan masyarakat tradisional sulit untuk menerimanya. Konten
modernisasi dalam pembangunan ada beberapa ahli mengemukakannya berbeda-beda
dan mereka berusaha memaparkannya dan meyakinkan masyarakat, tokoh modernisasi
diantaranya Jamez Watt penemu mesinuap, tokoh globalisasi Bill Gates penemu
Microsft Windows yang kini telah mendunia dan kebanyakan orang memakainya.
DAFTAR PUSTAKA
Nurbayani, K.
Siti. (2010). Buku Ajar Individu dan
Masyarakat. Bandung Rukawah.
(2009).
Modernisasi Eropa. Jakarta:
PT Grafindo Persada.
Sururin.
2004. Era globalisasi. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Hayati
nizar. 2003. Teori perubahan sosial. Padang: IAIN IB-press.
Salim,
A.M. 2002. konsepsi kekuasaan politik dalam Islam. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
James, William,. 2004. Perjumpaan dengan Tuhan,
terj. Gunawan Admiranto, Bandung: Mizan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar