REVITALISASI METODE DAKWAH
ROSULULLAH
الْحَمْدُ
لِلّهِ شَرَّفَ اْلأَنَامَ بِصَاحِبِ الْمَقَامِ الْأَعْلَى. وَكَمَلَ السُّعُوْدَ
بِأَكْرَمِ الْمَوْلُوْدِ. اَشْهَدُ
اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ
اَنّ سَيِّدَ نَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ بِالْحُجَّةِ
الْبَالِغَةِ وَحُسْنِ الْبَيَانِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ
وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا.
اَمَّا بَعْدُ , فَيَا اَيُّهَا
الْمُسْلِمُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ. اِتَّقُوا اللهَ بِامْتِثَالِ الْمَأْمُوْرَاتِ
وَاجْتِنَابِ الْمَنْهِيَّاتِ. وَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Hadirin Rohimakumullah...
Sebelum menyampaikan materi khutbah, pada kesempatan ini khotib hendak
berwasiat khususnya kepada pribadi khotib sendiri serta kepada jama’ah sekalian
secara umum. Untuk senantiasa bertakwa kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya
takwa. Yakni dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya.
Hadirin Rohimakumullah...
Memasuki pertengahan bulan Robi’ul Awwal, kita diingatkan
pada satu momentum paling bersejarah bagi umat muslim di seluruh penjuru jagad
raya ini. Yakni tentang lahirnya sang pembawa risalah, pemimpin para nabi dan
rosul, beliau adalah junjungan kita nabi agung Muhammad SAW, tepatnya pada
tanggal 12 Robi’ul Awwal. Beliau dalah perwujudan sempurna ciptaan Allah
sebagai rahmatan lil ‘alamin, seorang pemimpin yang paling amanah, hakim
yang paling adil, juga juru dakwah yang paling bijaksana dengan segala
keutamaannya yang tidak akan pernah habis untuk diurai. Maka tidak berlebihan
jika seorang penulis besar barat bernama Michael Hart mencantumkan Nama
Muhammad SAW pada urutan nomor satu dalam bukunya 100 orang paling berpengaruh
di dunia. Oleh karena itu, melalui mimbar ini kami bermaksud menyampaikan
khutbah dengaan tema “Refitalisasi Metode Dakwah Rosulullah”.
Hadirin Rohimakumullah...
Islam sejak awal mula kehadirannya, yakni dengan diutusnya Nabi
Muhammad SAW telah mengalami perkembangan yang amat signifikan. Bagaimana
tidak, hanya dalam kurun waktu yang relatif singkat, Islam telah diterima
sebagai agama mayoritas oleh penduduk Jazirah Arab yang sejak berabad-abad
tahun sebelumnya adalah penganut penyembah berhala. Hal ini tidaklah lain
disebabkan oleh kepiawain Rosulullah dalam menyampaikan dakwah Islamiyah dengan
menggunakan pendekatan-pendekatan yang bijaksana sebagimana diungkapkan dalam
surat Ali ‘Imran: 159.
$yJÎ6sù 7pyJômu z`ÏiB «!$# |MZÏ9 öNßgs9 (
öqs9ur |MYä. $àsù xáÎ=xî É=ù=s)ø9$# (#qÒxÿR]w ô`ÏB y7Ï9öqym (
ß#ôã$$sù öNåk÷]tã öÏÿøótGó$#ur öNçlm; öNèdöÍr$x©ur Îû ÍöDF{$# (
”Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu
berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu
ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan
mereka dalam urusan itu”.
Hadirin Rohimakumullah...
Mencermati fenomena yang terjadi saat ini seiring maraknya
fanatisme beragama, dimana banyak lahir kelompok-kelompok radikal yang mengatasnamakan
dakwah dan jihad dengan melakukan tindakan-tindakan brutal. Mereka mempertontonkan
kebiadabannya dengan melakukan aksi-aksi
terorisme, mempropaganda, dan membuat kegaduhan dimana-mana, bahkan tidak
segan menghabisi saudara-saudaranya yang juga muslim karena tidak sepaham
dengan mereka. Tindakan semacam ini tentu berseberangan dengan metode dakwah
yang diajarkan Rosulullah SAW. Meskipun kita tahu bahwa pada masa Rosululla SAW
juga pernah terjadi pertumpahan darah dalam menegekkan agama Islam, seperti
yang terjadi pada perang badar, perang uhud, dan peperangan lainnya. Namun cara
itu dilakukan setelah dipandang tidak ada lagi jalan lain yang bisa ditempuh.
Lebih lanjut, mari kita pahami jalan dakwah yang diajarkan Allah yang juga
dipraktekkan oleh Rosulullah SAW melalui ayat Al-Qur’an berikut:
äí÷$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# (
Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr& 4
¨bÎ) y7/u uqèd ÞOn=ôãr& `yJÎ/ ¨@|Ê `tã ¾Ï&Î#Î6y (
uqèdur ÞOn=ôãr& tûïÏtGôgßJø9$$Î/ ÇÊËÎÈ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu
dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk”.
Hadirin Rohimakumullah...
Melalui ayat tersebut jelas dapat kita pahami bahwa jalan dakwah
Rosulullah meliputi tiga metode antara lain: pertama adalah metode Hikmah,
yakni dengan kebijaksanaan dan uswah (keteladanan); kedua adalah
metode Mau’idzoh, yakni dengan penuturan kata yang halus lagi santun; ketiga
adalah metode Mujadalah, yakni dengan melakukan dialog-dialog interaktif
dan tukar pikiran. Bila dicermati lagi, dari ketiga metode tersebut sama sekali
tidak didapati adanya pembenaran terhadap dakwah dengan kekerasan dan
pemaksaan. Dalam berdakwah tugas kita adalah semata untuk mengajak dan memberi
peringatan, menyampaikan yang haq adalah haq dan yang batil adalah batil,
sedangkan hidayah adalah mutlak kuasa Allah SWT. Oleh karena itu, menghakimi
orang lain yang enggan menerima dakwah
Islam dengan jalan memaksa adalah tindakan yang tidak dibenarkan.
Sekali lagi mari kita tengok peristiwa Fathul Makkah
(pembebasan kota Makkah) yang terjadi setelah kemenangan Rosulullah dan para
sahabatnya atas kaum kafir Quraisy. Beliau bahkan memberi jaminan keselamatan
bagi mereka yang tidak melakukan perlawanan, yang tidak mengangkat senjata, dan
yang berdiam diri di rumah dan di tempat-tempat ibadah. Rosulullah memaafkan
mereka semua yang dahulu memerangi beliau dan menindas para sahabatnya. Dan
yang terjadi sesudah itu justru mereka dengan hati terbuka berbondong-bondong
menjumpai Rosulullah untuk mengikrarkan dua kalimat syahadat.
Sama halnya dengan metode dakwah para Wali Songo di Indonesia
dengan melakukan internalisasi nilai melalui pendekatan budaya lokal masyarakat
sehingga menghasilkan pencapaian yang amat gemilang, bahkan setelah dijajah
oleh bangsa-bangsa kafir selama berabad-abad tahun sekalipun, tidak
menggoyahkan akidah pemeluk Islam di bumi Nusantara ini. Berbeda dengan
masuknya Islam di daratan-daratan Eropa misalnya, dengan melalui jalur ekspansi
dan penaklukan wilayah seperti yang terjadi di Prancis. Peradaban Islam pernah
berkembang secara luas juga banyak ilmuan-ilmuan muslim yang lahir dari sana,
namun yang kita saksikan hari ini hanyalah sisa-sisa bangunan sejarah bukti
bahwa Islam pernah berjaya disana.
Hadirin Rohimakumullah...
Metode-metode dakwah seperti inilah yang perlu kita galakkan
kembali dalam mensyiarkan Islam, yakni metode yang diajarkan Rosulullah dan
Salafus Shalih. Kita perlu waspada akan hadirnya paham-paham radikal yang
keberadaanya semakin dekat dengan kita. Jangan sampai kita, keluarga kita, juga
masyarakat di lingkungan kita tinggal terpedaya akan hasutan-hasutan mereka. Demikianlah
singkat khutbah yang dapat kami ketengahkan, mudah-mudahan Allah senantiasa
menuntun langkah kita untuk selalu berjalan diatas sunnah Rosulullah dan
mengumpulkan kita pada barisan umat Rosulullah pada hari Mahsyar nanti. AmiinYaa
Robbal ‘Alamiin...
اِنَّ اَحْسَنَ
الْكَلَامِ كَلَامُ اللهِ الْمَلِكِ الْعَلَّامِ , وَاللهُ سُبْحَانَه
وَتَعَالَى يَقُوْلُ , وَبِقَوْلِهِ يَهْتَدى الْمُهْتَدُوْنَ . وَاِذَا قُرِءَ
الْقُرْأَنَ فَاسْتَمِعُوْا لَهُ وَاَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ .
اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ
الرَّحيْمِ.
ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_öt ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$# tx.sur ©!$# #ZÏVx.
بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى
الْقُرْأَنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْايَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ