Labels

Selasa, 05 Januari 2016

KHUTBAH JUM'AT REVITALISASI METODE DAKWAH ROSULULLAH


REVITALISASI METODE DAKWAH ROSULULLAH

الْحَمْدُ لِلّهِ شَرَّفَ اْلأَنَامَ بِصَاحِبِ الْمَقَامِ الْأَعْلَى. وَكَمَلَ السُّعُوْدَ بِأَكْرَمِ الْمَوْلُوْدِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ اَنّ سَيِّدَ نَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ بِالْحُجَّةِ الْبَالِغَةِ وَحُسْنِ الْبَيَانِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا.
اَمَّا بَعْدُ , فَيَا اَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ. اِتَّقُوا اللهَ بِامْتِثَالِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَاجْتِنَابِ الْمَنْهِيَّاتِ. وَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Hadirin Rohimakumullah...
Sebelum menyampaikan materi khutbah, pada kesempatan ini khotib hendak berwasiat khususnya kepada pribadi khotib sendiri serta kepada jama’ah sekalian secara umum. Untuk senantiasa bertakwa kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa. Yakni dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Hadirin Rohimakumullah...
Memasuki pertengahan bulan Robi’ul Awwal, kita diingatkan pada satu momentum paling bersejarah bagi umat muslim di seluruh penjuru jagad raya ini. Yakni tentang lahirnya sang pembawa risalah, pemimpin para nabi dan rosul, beliau adalah junjungan kita nabi agung Muhammad SAW, tepatnya pada tanggal 12 Robi’ul Awwal. Beliau dalah perwujudan sempurna ciptaan Allah sebagai rahmatan lil ‘alamin, seorang pemimpin yang paling amanah, hakim yang paling adil, juga juru dakwah yang paling bijaksana dengan segala keutamaannya yang tidak akan pernah habis untuk diurai. Maka tidak berlebihan jika seorang penulis besar barat bernama Michael Hart mencantumkan Nama Muhammad SAW pada urutan nomor satu dalam bukunya 100 orang paling berpengaruh di dunia. Oleh karena itu, melalui mimbar ini kami bermaksud menyampaikan khutbah dengaan tema “Refitalisasi Metode Dakwah Rosulullah”.

Hadirin Rohimakumullah...
Islam sejak awal mula kehadirannya, yakni dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW telah mengalami perkembangan yang amat signifikan. Bagaimana tidak, hanya dalam kurun waktu yang relatif singkat, Islam telah diterima sebagai agama mayoritas oleh penduduk Jazirah Arab yang sejak berabad-abad tahun sebelumnya adalah penganut penyembah berhala. Hal ini tidaklah lain disebabkan oleh kepiawain Rosulullah dalam menyampaikan dakwah Islamiyah dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang bijaksana sebagimana diungkapkan dalam surat Ali ‘Imran: 159.
$yJÎ6sù 7pyJômu z`ÏiB «!$# |MZÏ9 öNßgs9 ( öqs9ur |MYä. $ˆàsù xáÎ=xî É=ù=s)ø9$# (#qÒxÿR]w ô`ÏB y7Ï9öqym ( ß#ôã$$sù öNåk÷]tã öÏÿøótGó$#ur öNçlm; öNèdöÍr$x©ur Îû ͐öDF{$# (
”Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu”.

Hadirin Rohimakumullah...
Mencermati fenomena yang terjadi saat ini seiring maraknya fanatisme beragama, dimana banyak lahir kelompok-kelompok radikal yang mengatasnamakan dakwah dan jihad dengan melakukan tindakan-tindakan brutal. Mereka mempertontonkan kebiadabannya dengan melakukan aksi-aksi  terorisme, mempropaganda, dan membuat kegaduhan dimana-mana, bahkan tidak segan menghabisi saudara-saudaranya yang juga muslim karena tidak sepaham dengan mereka. Tindakan semacam ini tentu berseberangan dengan metode dakwah yang diajarkan Rosulullah SAW. Meskipun kita tahu bahwa pada masa Rosululla SAW juga pernah terjadi pertumpahan darah dalam menegekkan agama Islam, seperti yang terjadi pada perang badar, perang uhud, dan peperangan lainnya. Namun cara itu dilakukan setelah dipandang tidak ada lagi jalan lain yang bisa ditempuh. Lebih lanjut, mari kita pahami jalan dakwah yang diajarkan Allah yang juga dipraktekkan oleh Rosulullah SAW melalui ayat Al-Qur’an berikut:
äí÷Š$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# ( Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr& 4 ¨bÎ) y7­/u uqèd ÞOn=ôãr& `yJÎ/ ¨@|Ê `tã ¾Ï&Î#Î6y ( uqèdur ÞOn=ôãr& tûïÏtGôgßJø9$$Î/ ÇÊËÎÈ  
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Hadirin Rohimakumullah...
Melalui ayat tersebut jelas dapat kita pahami bahwa jalan dakwah Rosulullah meliputi tiga metode antara lain: pertama adalah metode Hikmah, yakni dengan kebijaksanaan dan uswah (keteladanan); kedua adalah metode Mau’idzoh, yakni dengan penuturan kata yang halus lagi santun; ketiga adalah metode Mujadalah, yakni dengan melakukan dialog-dialog interaktif dan tukar pikiran. Bila dicermati lagi, dari ketiga metode tersebut sama sekali tidak didapati adanya pembenaran terhadap dakwah dengan kekerasan dan pemaksaan. Dalam berdakwah tugas kita adalah semata untuk mengajak dan memberi peringatan, menyampaikan yang haq adalah haq dan yang batil adalah batil, sedangkan hidayah adalah mutlak kuasa Allah SWT. Oleh karena itu, menghakimi orang lain yang enggan menerima  dakwah Islam dengan jalan memaksa adalah tindakan yang tidak dibenarkan.

Sekali lagi mari kita tengok peristiwa Fathul Makkah (pembebasan kota Makkah) yang terjadi setelah kemenangan Rosulullah dan para sahabatnya atas kaum kafir Quraisy. Beliau bahkan memberi jaminan keselamatan bagi mereka yang tidak melakukan perlawanan, yang tidak mengangkat senjata, dan yang berdiam diri di rumah dan di tempat-tempat ibadah. Rosulullah memaafkan mereka semua yang dahulu memerangi beliau dan menindas para sahabatnya. Dan yang terjadi sesudah itu justru mereka dengan hati terbuka berbondong-bondong menjumpai Rosulullah untuk mengikrarkan dua kalimat syahadat.

Sama halnya dengan metode dakwah para Wali Songo di Indonesia dengan melakukan internalisasi nilai melalui pendekatan budaya lokal masyarakat sehingga menghasilkan pencapaian yang amat gemilang, bahkan setelah dijajah oleh bangsa-bangsa kafir selama berabad-abad tahun sekalipun, tidak menggoyahkan akidah pemeluk Islam di bumi Nusantara ini. Berbeda dengan masuknya Islam di daratan-daratan Eropa misalnya, dengan melalui jalur ekspansi dan penaklukan wilayah seperti yang terjadi di Prancis. Peradaban Islam pernah berkembang secara luas juga banyak ilmuan-ilmuan muslim yang lahir dari sana, namun yang kita saksikan hari ini hanyalah sisa-sisa bangunan sejarah bukti bahwa Islam pernah berjaya disana.

Hadirin Rohimakumullah...
Metode-metode dakwah seperti inilah yang perlu kita galakkan kembali dalam mensyiarkan Islam, yakni metode yang diajarkan Rosulullah dan Salafus Shalih. Kita perlu waspada akan hadirnya paham-paham radikal yang keberadaanya semakin dekat dengan kita. Jangan sampai kita, keluarga kita, juga masyarakat di lingkungan kita tinggal terpedaya akan hasutan-hasutan mereka. Demikianlah singkat khutbah yang dapat kami ketengahkan, mudah-mudahan Allah senantiasa menuntun langkah kita untuk selalu berjalan diatas sunnah Rosulullah dan mengumpulkan kita pada barisan umat Rosulullah pada hari Mahsyar nanti. AmiinYaa Robbal ‘Alamiin...
اِنَّ اَحْسَنَ الْكَلَامِ كَلَامُ اللهِ  الْمَلِكِ الْعَلَّامِ , وَاللهُ سُبْحَانَه وَتَعَالَى يَقُوْلُ , وَبِقَوْلِهِ يَهْتَدى الْمُهْتَدُوْنَ . وَاِذَا قُرِءَ الْقُرْأَنَ فَاسْتَمِعُوْا لَهُ وَاَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ . اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ  بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحيْمِ.
ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_ötƒ ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$# tx.sŒur ©!$# #ZŽÏVx.    
بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْأَنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْايَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ