Labels

Jumat, 24 Mei 2013

makalah masailul fiqhiyah ( pengertian, tujuan, dan hubungan masail fiqhiyah dengan ilmu lainnya)

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Pada masa Nabi Muhammad SAW masih hidup, umat Islam dalam menghadapi suatu persoalan langsung menanyakan pada Rosulullah dan Rosulullah lah yang langsung memberikan jawaban. Sehingga tidak ada masalah yang terlalu rumit untuk tidak dapat diselesaikan, karena segala sesuatu yang datang dari rosullah adalah wahyu yang haqq dari Allah, sehingga tidak dapat diragukan lagi kebenarannya, sesuai dengan firman Allah:

$tBur ß,ÏÜZtƒ Ç`tã #“uqolù;$# ÇÌÈ   ÷bÎ) uqèd žwÎ) ÖÓórur 4ÓyrqムÇÍÈ 

Artinya:

“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”(QS. An-Najm:3-4)

Namun, semuanya berubah setelah Rosulullah meninggal dunia dan mengakibatkan terputusnya wahyu, sehingga para sahabat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang memerlukan penjelasan hukumnya, menempuh jalan berikut:

1.      Mencari ketentuan hukum dari Al-Qur’an.

2.      Mencari ketentuan hukum dalam Hadist Rosulullah SAW.

3.      Memusyawarahkan masalah itu, dimana Kholifah mengundang para tokoh sahabat untuk dimintai pendapatnya tentang hokum masalah yang dihadapi. Bila mereka mendapati kata sepakat, maka Kholifah melaksanakan hasil musyawarah tersebut. Apabila tidak mendapat kata sepakat, maka Kholifah mengambil alih dan menentukan yang kiranya dipandang lebih maslahat.

Lebih- lebih di era dewasa ini, dimana masalah yang berkembang di masyarakat semakin meluas seiring berkembangnya zaman, maka diperlukan pemikiran (ijtihad) yang benar- benar jeli agar diperoleh penyelesaian yang tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan agama.

Atas dasar itu sebelum mengkaji lebih jauh tentang Masailul Fiqhiyah Al-haditsah (masalah-masalah agama yang bersifat actual), kiranya perlu bagi penulis memaparkan pengertian, tujuan, dan hubungan Masailul Fiqhiyah Al-haditsah dengan ilmu-ilmu lainya, untuk mempermudah dalam mengkaji pembahasan- pembahasan berikutnya.


B.     Rumusan Masalah

1.      Apakah pengertian dari Masailul Fiqhiyah Al-haditsah ?

2.      Apa tujuan mempelajari Masailul Fiqhiyah Al-haditsah ?

3.      Bagaimana hubungan Masailul Fiqhiyah Al-haditsah dengan Ilmu-ilmu lainya ?

BAB II

PEMBAHASAN

A.   Pengertian Al-Masailul Fiqhiyah Al-Haditsah.

Masail Fiqhiyah al-Haditsah merupakan gabungan dari 3 suku kata yakni Masail, Fiqhiyah dan Haditsah. Masail  merupakan jama' dari kata masalah yang berarti perkara atau persoalan.[1] Sedangkan Fiqhiyah berarti pemahaman mendalam tentang hukum Islam dan al-Haditsah berarti hal yang baru. jadi Al-Masailul Fiqhiyah Al-Haditsah adalah persoalan keagamaan yang bersifat baru yang masuk dalam kehidupan manusia sehari-hari yang belum terjadi pada masa Rasulullah SAW maupun Sahabatnya.

Metode kajian dalam Masa'il Fiqhiyah ini lebih banyak mengambil metode ijtihad daripada istinbat. yang dimaksud Ijtihad disini adalah menggali hukum dengan sungguh-sungguh terhadap masalah-masalah kehidupan  yang bersifat baru dan tidak ada nash-nya. sedangkan pengartian istinbat adalah upaya untuk menggali hukum dari sebuah persoalan malalui nash, baik al-qur'an ataupun al-hadits.

Didalam melakukan Ijtihad ada rambu-rambu yang menjadi pegangan bagi setiap mujtahid yang tidak boleh dilanggar :

1.      Tidak boleh merusak ketentuan dasar dalam aqidah Islam.

2.      Tidak boleh mengurangi atau merusak martabat manusia.

3.      Tidak boleh mendahulukan kepentingan perorangan dari pada kepentingan umum.

4.      Tidak boleh mengutamakan hal-hal yang masih samar kemanfaatnnya atas hal-hal yang sudah nyata manfaatnya.

5.      Tidak boleh melanggar  ahlaqul karimah (moralitas manusia)

Seiring berkembangnya zaman, permasalahan keagamaan yang bersifat baru sangatlah banyak, yang masing-masing membutuhkan jawaban, sehingga Islam bisa diterima disetiap zaman dan tempatnya, dan akhirnya kaum muslimin juga tidaklah buta akan hukum pekerjaan/tindakan yang dijalaninya.

.                    Adapun factor-faktor yang melatar belakangi munculnya Al-Masailul Fiqhiyah Al-Haditsah antara lain:

1.      Sosiologis yaitu status atau pranata sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang berbeda-beda, sehingga kehidupan masyarakat selalu diukur dengan status sosialnya atau ada kecenderungan masyarakat terhadap pergaulan. Dalam kasus ini muncul persoalan fiqih terkini seperti aborsi dengan alasan sosial dengan akibat pergaualan bebas.

2.      Antropologis, yaitu tatanan adat istiadat atau kebudayaan yang beraneka ragam yang ada dalam kehidupan masyarakat, atau masyarakat yang terdiri dari berbagai suku bangsa, kehidupan kebudayaan atau tradisi yang dijalankan secara terus-menerus yang dipatuhi oleh masyarakat adat, seperti kawin lari.

3.      Astronomis, yaitu suatu keadaan dimana pergantian siang dan malam, adanya pembagian waktu serta abnormalnya kondisi waktu daerah tertentu, seperti kasus puasa di daerah yang malam dan atau siangnya yang tidak seimbang, atau bagaimana sholat diangkasa luar ke mana arah kiblatnya.

4.      Anatomis, yaitu keadaan yang ada pada tubuh manusia, seperti masalah donor ginjal.

5.      Geografis, yaitu keadaan suatu daerah yang berbeda keadaan daerahnya dengan daerah yang lainnya, sehingga juga memunculkan persoalan-persoalan daerah, seperti masalah zakat.

6.      Medis, yaitu bidang kesehatan dan farmasi, seperti aborsi karena medis, penggunaan obat dengan terapi urine.

7.      Politis, yaitu keadaan yang mengatur hubungan ketatanegaraan dan atau hubungan antar Negara, seperti golput dalam pemilu dan nikah antar negara.

8.      Biologis, yaitu keadaan yang ada pada makhluk hidup yang ada dipermukaan bumi, kaitannya dengan usaha pemenuhan kebutuhan hidupnya, seperti memakai alat seksual untuk memenuhi kebutuhan seks.

9.      Yuridis, yaitu keadaan hukum karena adanya perubahan tempat, kepentingan, keadaan, mamfaat dan niatnya, seperti kasus haram rokok bagi wanita hamil, anak-anak.   

10.   Religius / Mazhab, yaitu pemahaman terhadap agama dan banyak macam ragam agama di dunia serta pemahaman terhadap mazhab tertentu, seperti nikah beda agama, menahan haid karena demi ibadah haji.

11.  IPTEK, seperti jejaring social dan jual beli online.

12.  Ekonomis, seperti: Sistem bungan dala bank, zakat mal dalam perpajakan, kredit dan arisan, zakat profesi, asuransi, dll.

semua masalah tersebut masing-masing membutuhkan jawaban karena hal itu masuk dalam aktivitas manusia sehari-hari.


B.     Tujuan Mempelajari Al-Masailul Fiqhiyah Al-Haditsah

Diantara tujuan-tujuan dari mempelajari Al-Masailul Fiqhiyah Al-Haditsah adalah sebagai berikut:

1.      Agar umat Islam dapat memahami pengertian, tujuan, ruang lingkup dan berbagai persoalan kajian Masa’il Fiqhiyah al-Haditsah yang berkaitan dengan persoalan fiqh kontemporer.

2.      Untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah-masalah fiqh yang berkembang ditengah masyarakat

3.      Menghindari sifat taqlid fanatisme beragama.

4.      Mampu bersikap arif dan toleran (tasamuh) atas perbedaan pandangan dalam pemahaman fiqh secara rasional tanpa taqlid dengan suatu faham tertentu tanpa mengetahui dalil-dalilnya.

5.      Akan dapat menerapkan kaidah-kaidah pada dalil-dalil syara' yang terperinci dalam persoalan fiqih kontempoer, akan dipahami kandungan nash-nash syara' dan diketahui hukum-hukum yang ditunjukinya, sehingga dengan demikian dapat diperoleh hukum perbuatan atau perbuatan-perbuatan dari nash tersebut.

6.      Dapat menerapkan kaidah-kaidah hukum yang ditentukan jalan keluar (sikap) yang diambil dikala menghadapi masalah-masalah fiqih aktual, sehingga dapat ditentukan pula hukum sesuai dengan jalan keluar yang diambil.

C.    Hubungan Al-Masailul Fiqhiyah Al-Haditsah dengan ilmu lainya

Al-Masailul Fiqhiyah Al-Haditsah mempunyai korelasi (Hubungan) dengan ilmu lainnya, sehingga ketika memahami ilmu ini, harus memakai bantuan ilmu lainnya bahkan ia sangat bergantung dengan ilmu lainnya, ketika seseorang akan memacahkan masalah fiqih, maka sudah seharus mempelajari terlebiih dahulu ilmu lainnya yang sangat erat kaiatannya dengan ilmu Al-masail al-Fiqhiyah al-Haditsah, yaitu ilmu fiqih, tarekh tasyrik al islami, ilmu ushl fiqh, ilmu kaedah ushuliyah, dan ilmu kaedah fiqiyah.

Tidak hahnya itu, ditinjau dari ruang lingkup pembahasannya, tentu saja Masail Fiqhiyah Al-Haditsah sangat berhubungan dengan kontek social masyarakat dan ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa kini, seperti:

1.      Aqidah

Sebagaimana diketahui hahwa persoalan aqidah adalah hal yang sangat prinsip dalam Islam, sehingga jalan penyelesaianya sangat perlu hati-hati, di era dewasa ini banyak sekali tindakan-tindakan masyarakat yang membutuhkah perhatian khusus dan penyelesaian yang bijak, agar Islam dapat diterima dengan sebaik-baiknya. Lebih- lebih tentang hal yang berhubungan dengan budaya, seperti:

·         Ziaroh kubur.

·         Hadiah Yasin dan tahlil untuk mayit selama tujuh hari setelah meninggalnya.

·         Masalah jihad dan berjuang di jalan Allah.

2.      IPTEK

Ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang marak pada masa kini tidak dapat dipungkiri membawa dampak positif dan negative seiungga tidak lari dari perhatian agama.

Berkenaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan tersebut, maka umat islam yang notabenya memprioritaskan pendidikannya dalam  linhkup syar’I akan jauh ketinggalan dengan orang-orang barat yang mayoritas nonMuslim. Dengan pendalaman ilmu-ilmu syar’i saja, umat Muslim akan teruruk, dengan adanya kebutuhan –kebutuhan yang harus dipenuhi dari hasil cipta dan karya-karya orang barat. maka dari itu, umat Islam harus ikut serta dalam persaingan kemajuan IPTEK tentu saja dengan memperhitungkan segi manfaat dan madzorotnya.

3.      Moral / Akhlak

Nabi Muhammad diutus prioritas utamanya adalah dalam hal Akhlak/moral. Sudah menjadi kewajiban mutlak bagi umat islam untuk lebih serius memperhatikan moral bangsa yang semakin memburuk seperti pergaulan bebas.

4.      Sosial

Setiap kelompok masyarakat masing-masing memiliki pola dan siklus social yang berbeda-beda, hal ini tentu saja mempengaruhi berkembang dan bertahannya ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat, maka, untuk menjaga eksistensi ajaran Islam, diperlukan pemikiran dan sikap toleran (tasamuh) dalam batasan-batasan ketentuan syar’i

BAB III

KESIMPULAN



Masailul Fiqhiyah al-Haditsah adalah persoalan keagamaan yang bersifat baru yang masuk dalam kehidupan manusia sehari-hari yang belum terjadi pada masa Rasulullah SAW maupun Sahabatnya

Tujuan mempelajari Masail Fiqhiyah Al-Haditsah antara lain:

1.      Agar umat Islam dapat memahami pengertian, tujuan, ruang lingkup dan berbagai persoalan kajian Masa’il al-Fiqh al-Haditsah yang berkaitan dengan persoalan fiqh kontemporer.

2.      Untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah-masalah fiqh yang berkembang ditengah masyarakat

3.       Menghindari sifat taqlid dan fanatisme beragama.

4.       Mampu bersikap arif dan toleran (tasamuh) atas perbedaan pandangan dalam pemahaman fiqh secara rasional tanpa taqlid dengan suatu faham tertentu tanpa mengetahui dalil-dalilnya.

5.       Akan dapat menerapkan kaidah-kaidah pada dalil-dalil syara' yang terperinci dalam persoalan fiqih kontempoer.

6.       Dapat menerapkan kaidah-kaidah hukum yang ditentukan jalan keluar (sikap) yang diambil dikala menghadapi masalah-masalah fiqih actual.

Masail Fiqhiyah Al-Haditsah sangat erat hubungannya dengan berbagai Ilmu lainnya, terlebih dengan ilmu pengetahuan yang berkembeng pada masa kini, seperti fiqih kontemporer, yaitu ilmu fiqih, tarekh tasyrik al islami, ilmu ushl fiqh, ilmu kaedah ushuliyah, ilmu kaedah fiqiyah,IPTEK,Medis,politik, dll.



DAFTAR PUSTAKA



Drs. H. Mahjuddin, Mpd.I, 2007, Masa'il Fiqhiyah ,Jakarta: Kalam Mulia.

Prof.DR.H. Yunus,Mahmud, 1989,Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzuriyah

http://fikratulummah.blogspot.com/2011/06/hukum-meluruskan-rambut-rebonding.html
http://telagafirdaus.blogspot.com201106antara-fiqh-dan-masail-al-fiqhiyyah.html



[1] Mahmud Yunus. Kamus Arab-Indonesia.b-Indonesia. (Jakarta: Yayasan Penyelenggara, Penerjemah dan Penafsir al-Quran) hal 161


Selasa, 21 Mei 2013

MASYARAKAT APATIS DAN EKSISTENSI PENDIDIKAN

MASYARAKAT APATIS DAN EKSISTENSI PENDIDIKAN

    Pendidikan dapat didefinisikan sebagai humanisasi atau upaya memanusiakan manusia. Yaitu upaya yang dapat membantu manusia untuk dapat bereksistensi sesuai dengan martabatnya sebagai manusia. Sebab manusia akan menjadi manusia yang sebenarnya jika ia mampu merealisasikan hakikatnya secara total. Jadi, sudah sehrusnya pendidikan sebagai bagian dari masyarakat diberi perhatian lebih, karena hal ini jelas sangat menentukan dalam terbentuknya karakter anak bangsa yang berilmu dan bermoral

Pendidikan merupakan pilar utama untuk membentuk manusia seutuhnya. Menurut Ki Hajar Dwantara manusia utuh dapat terbentuk melalui pendidikan, dan upaya pemeliharaan manusia guna mengembangkan keturunan dari suatu bangsa serta dapat berkembang lahir batin juga melalui pendidikan. Dengan demilian manusia harus dikembangkan jiwa raganya denga menggunakan wahana pendidikan.

Selain itu juga, Pendidikan adalah hal prinsip yang mendukung perkembangan kultur sosial masyarakat, peningkatan stratifikasi masyarakat selalu diiringi oleh meningkatnya mutu pendidikan di lingkungan masyarakat tersebut. hal ini disebabkan karena masyarakat adalah subyek sekaligus obyek dari pendidikan itu sendiri. Pendidikan mengajarkan bagaimana berfikir maju menyongsong masa depan yang lebih baik, jadi mana mungkin kehidupan masyarakat akan berkembang dan maju tanpa didukung oleh mutu pendidikan yang baik.

Bila kita perhatikan, masih banyak dari masyarakat kita yang mengabaikan dan acuh terhadap pendidikan,  khususnya mereka yang tinggalnya di daerah pinggiran. Bagi mereka yang terpenting adalah bekerja dan menghasilkan uang untuk sekedar makan, belajar hanya menghabiskan uang, pendidikan tidak menjamin seseorang untuk kaya, dan masih banyak lagi asumsi masyarakat yang cenderung mematahkan minat mereka untuk membekali anak mereka dengan pendidikan. Maka  sangat wajar kalau kehidupan mereka tergolong statis dan monoton.

Secara keseluruhan mereka tidak bisa disalahkan, kerena ini menyangkut asumsi dan cara pandang mereka, hanya saja kalau keadaan seperti ini terus berlangsung dan dibiarkan tentunya akan sangat mengkhawatirkan bagi generasi mereka. Jelas ini menjadi tanggung jawab bersama, karena mereka adalah bagian bangsa ini.

Adapun beberapa faktor yang melatar belakangi masih rendahnya kepedulian sebagian masyarakat kita terhadap pendidikan antara lain:

1.    Kurangnya perhatian pemerintah

Keterlibatan pihak pemerintah tentu menjadi alasan terhadap setiap gejala sosial dalam lingkup masyarakat, karena jelas bahwa salah satu tujuan pembangunan Nasional adalah mencerdaskan anak bangsa sebagaimana tertera dalam pembukaan UUD 1945. Maka, kebijakan-kebiiakan pemerintah dalam meningkatkan integritas anak bangsa adalah hal yang tidak bisa ditolelir, penyelenggaraan fasilitas sekolah gratis saja tidak cukup tanpa diikuti dengan perhatian yang terkontrol secara menyeluruh, seperti memberi penyuluhan (guidance) tehadap masyarakat tentang pentingnya pendidikan, meningkatkan prosfeionalisme guru, meninjau lingkungan belajar siswa, dan sebagainya.

2.    Kurangnya pemahaman masyarakat tentang fungsi dan peran pendidikan.

Sebagaimana yang telah diurai di atas, bahwa sebagian masyarakat kita yang terbelakang masih sering dihantui oleh asumsi-asumsi salah mereka sendiri tentang pendidikan, seperti sekolah itu mahal, sekolah tidak menjamin sukses nantinya, sekolah hanya milik mereka yang pintar, jadi bagi mereka yang terbelakang dikelas serta sulit menerima pelajaran akan lebih memilih alternatif berhenti dari pada melanjutkan belajar. Padahal lebih dari itu, pendidikan adalah Humanisasi yaitu upaya memanusiakan manusia, dimana finisnya adalah kerakter dan perilaku, karena pendidikan lebih dari sekedar pengajaran yang lingkupnya sebatas mengkaji  ilmu pengetahuan, meskipun pada hakikatnya pengajaran adalah bagian dari kegiatan pendidikan.

3.    Kaum berpendidikan yang berpengaruh relatif sedikit

Tak ayal lagi, bahwa figur adalah sosok yang diidolakan dan menjadi panutan bagi sekitarnya. Karakteristik, sikap, dan perkataannya akan menjadi cermin bagi lingkungannya. Sehingga minimnya kaum berpendidikan yang menjadi figur seperti sarjana, cendikiawan, dan kaum intelektual lainnya akan mengacu masyarakat terhadap sikap apatisme terhadap pendidikan.

    Sangat mengkhawatirkan sekali bila masyarakat kita tidak segera diselamatkan dari sikap apatisme mereka terhadap pendidikan, karena hal ini akan menimbulkan dampak yang amat serius bagi pemuda masa depan. Dampak-dampak negatif tersebut antara lain:

1.    Lambatnya peningkatan strata sosial masyarakat (statis).

2.    Rendahnya moral remaja

3.    Meningkatnya tindak kiminal

4.    Meningkatnya jumlah pengangguran

5.    Maraknya premanisme,dll.

Mengingat betapa pentingnya peran pendidikan terhadap masyarakat bangsa ini, maka menjaga eksistensi pendidikan dan menyadarkan masyarakat dari sikap apatismenya terhadap pendidikan adalah tanggung jawab bersama sekaligus tugas mulia, karena itu berarti membebaskan mereka dari keterjajahan mereka oleh kebodohan. Tentunya bukan hal yang mudah untuk misi besar ini, tapi bukan berarti juga tidak mungkin untuk diupayakan. Diawali niat ikhlas berjuang, tindakan yang bijak, dan konsisten (istiqomah).


Semoga sedikit ulasan ini dapat bermanfaat.

Wallahu a’lam bish showab.



Senin, 20 Mei 2013

soal Bahasa Arab kelas sepuluh SMA/MA


v    إِخْتَرْ أَصَحَّ اْلأَجْوِبَة مِنْ أ، ب، چ، د او هـ  !
Pilihlah jawaban yang paling paling benar dari a, b, c, d, atau e.
1.  اَلْكَلِمَاتُ اْلَّتِى تَشْتَمِلُ عَلَى اْلإِسْمِ هِيَ ....
      أ. ذَهَبَ أَحَمَدُ إِلَى المَدْرَسَةُ    د. امنة النوم هو الصبح
      ب. أقوم من النوم مبكرا     هـ. في من ثم عن - هل
      چ. كتب أحمد الرسالة                     
2.   أذهب إلى المدرسة فى السّاعة السّابعة و أصل إليها.....
      أ.   قبل الميعاد               چ.   فى الوقت           هـ. فى الميعاد
     ب.   بعد الميعاد              د. متأخر
3.   همزة طالب فى ..... الواحد من المدرسة الثّانويّة الحكميّة. 
      أ. الفصل                      چ. القسم                 هـ. المدرسة
      ب. الصف                    د. الدرس
4.   هو يقوم من النّوم .... باكراً.
      أ. مساء                          چ. غدا                   هـ. صباحا
      ب. ليلا                          د. فجرا
5.  صالح : أهلا وسهلا في مدرستك الجديد، يا محمود
     محمود : ......
      أ. أهلا بك                       چ. القسم               هـ. المدرسة
      ب. بكل سرور                د. الدرس
6.  زينب طالبة ....
       أ. جديد                             چ. جديدة             هـ. جنود
      ب. جديدات                       د. جدود

7.  خرج الطلاّب ...... المدرسة في السّاعة الثّانيّة والنّصف
      أ. من                                  چ. فى                    هـ. إلّا
      ب. إلى                                د. مع
8.  أحمد يسكن فى .... جيندرال سوديرمان
     أ. جانب                            چ. حول                 هـ. فوق
     ب. شارع                          د. شارب 
9.  تخرجتْ حليمة من المدرسة .... الإسلامية

     أ. روضة الأطفال                چ. المتوسطة             هـ. العالية
    ب. الإبتدائية                      د. الثانوية
10. أقدم لكم إسمى حسن . معنى الكلمة التى تحتها خط هي .....
a. kutunjukkan kepadamu
b. kuperlihatkan kepadamu
c. kutanyakan kepadamu
d. kuperkenalkan kepadamu
e. kualihkan kepadamu
  11. تلك المرأة إسمها فوزية . إسم الإشارة فى هذه العبارة هي ....
       أ. تلك                        چ. إسمها                 هـ. تلك المرأة
      ب. المرأة                       د. فوزية
12. شاهدت التاجر الذي يبيع تجارته. الاسم الذي معرفة ب "ال" هو ...
       أ. شاهدت                   چ. الذي                   هـ. تجارته
      ب. التاجر                     د. يبيع         
  13. عندي صديق ...... يسكن في جاكرتا
      أ. أنا                             چ. هم                       هـ. هو                      
      ب. نحن                         د. هي


14. يا أخي ..... كتاب إشتريت أمس.
      أ. هذا                           چ.الذي                 هـ. هو
      ب. هذه                        د. التي
15. خالد طالب في المدرسة الثّانويّة الإسلاميّة . إسم النّكرة في هذه
      العبارة هي ..
       أ. خالد                       چ. المدرسة              هـ. الإسلامية
      ب. طالب                    د. الثانوية
16. المدرس يجب ..... المجتهدين
       أ. طا لب                     چ. الطلاب               هـ. طالبات
      ب. طالبة                      د. الطالبات
17. الجملة الّتي تشتمل على إسم المعرفة هي ....
       أ. لكل مدرس نظام      چ. عندنا مدرسون       هـ. أهلا وسهلا
       ب. لم يلد ولم يزلد       د. أقوم من النوم
 18. يلبس محمود الزّي المدرسيّ كل يوم. إسم العبارة هي .....
       أ. كل يوم                   چ. المدرسيّ                   هـ. يلبس
      ب. الزّي                     د. محمود
19. هذا أستاذ ..... محمود
       أ. بيته                      چ. علمه                       هـ. إسمه
      ب. أمه                      د. إسمها
20. أرسل الله رسولا. معني كلمة رسولا هي ....
       أ. كل يوم                   چ. المدرسيّ                هـ. يلبس
      ب. الزّي                     د. محمود
21. أحمد يقوم من النوم صباحا مباكرا، فليتوضّأ ثمّ يصلي ....
       أ. الصبح                    چ. العصر                  هـ. العشاء
      ب. الظهر                    د. المغرب

22. بعد صلاة الصبح تقرأ .... بعض ايات من القرأن.
       أ. همزة                       چ. محمود                       هـ.صالح
      ب. قمرية                     د. إبراهيم
23. الطلاب يصلّون الظهر في ....
       أ. المسجد                  چ. مسجد المدرسة         هـ. مسجد الأقصى
      ب. المصلّى                   د. مسجدالحرام
24. الجملة التى تشتمل على اسم وفعل وحرف هي ....
       أ. عدد  أفراد أسرتي خمسة              د. قرأ القرآن  
      ب. الزّيكتب أحمد الرسالة             هـ. فى الفصل أستاذ
      چ. الطالب يجلس على الكرسي 
25. بعد الغسل تتناول الفطور . معنى الكلمة التى تحتها خط هي ....
a. makan                       d. makan siang                     
b. minum                      e. makan malam
c. sarapan pagi
26. عندي صديق إسمه أحمد يانى، هو طا لب ....
       أ. الجديد                         چ. الجدود                   هـ. جودا
      ب. جدود                          د. جديد
27. نحن طلاب ، ندهب إلى المدرسة و...... منها مساء
       أ. أرجع                            چ. ترجع                     هـ. نرجع
      ب. يرجع                          د. يرجعن
28. حميدة ..... جديدة فى هذه المدرسة
       أ. طالب                          چ. طلاب                    هـ. طلب
      ب. طالب                         د. طالبات
29. هارتيني وهارتاتي ..... الدّرس
       أ. يكتبان                      چ. تكتبان                هـ. تكتبون
      ب. يكتبن                      د. يكتبون

30. المسلمون ..... بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الأخر.
       أ. يؤمنون                        چ. تؤمنون                   هـ. نؤمن
      ب. تؤمنين                        د. يؤمن
31. القرأن الكريم هو ..... الذّي نزّل على محمد.
       أ. كلام الله                      چ. الكتاب                  هـ. رحمة الله
      ب. قول الله                     د. كتاب الله
32. الطّلاب يتحدثون عن عدد أفرادأسرتهم .   المبتداء في هذه العبارة هي .....
       أ. الطّلاب                      چ. عدد                      هـ. أسرتهم
      ب. يتحدثون                   د. أفراد
33. الحديث الشريف كلام الرسول وأفعاله وتقريره . الخبر في هذه العبارة هي .....
       أ. الحيث                         چ. كلام                       هـ. أفعال
      ب. الشريف                     د. الرسول
34. الله إله واحد لاشريك له . الكلمة التى تحتها خط هي ....
       أ. مبتداء                           چ. فعل                     هـ. مفعول
      ب. خبر                              د. فاعل
35. الحمد لله رب العلمين . الكلمة التى تحتها خط هي ..... 
       أ. خبر المفرد                       چ. خبر جملة             هـ. مبتداء
      ب. خبر شبة جملة                د. خبر بنفسه
36. الجملة التى تشتمل على خبر الجملة هي .....
       أ. أحمد حاضر فى المسجد               د. المسلمون يصلّون فى المسجد  
      ب. المسلمون صائمون فى رمضان   هـ. محمّد عبد الله
      چ. التورة كتاب الله  
. فارد  لايحضر فى هذااليوم ، هو مريض ، وهذه .....
       أ. رسالتها                            چ. كتابها                   هـ. أصدقائه
      ب. رسالته                           د. كتابه
38. ..... أفراد أسرتي خمسة : الأب و الأم وأنا وأخى الكبير وأختى         الصغير .
       أ. نوع                                چ. بعض                       هـ. عدد
      ب. قسم                              د. عداد
39. المرأة التي تنظم البيت وتربيّ أولادها تسمى .....
       أ. أستاذة                             چ. مدير المدرسة          هـ. البيوت
      ب. مدرس                           د. ربة البيت
40. البيت الذي يخرج منه الهواء ويدخل إليه ويأتي ضوء الشمس                يسمى .....
       أ. البيت الجميل                   چ. بيت السعداء              هـ. البيوت
      ب. بيتي جنتي                       د. البيت
كمّل هـذه الكلمة الأتـية  !                                                          
Essay
sempurnakanlah kalimat berikut ini
1.  أنا طالب جديد في هذه .....
2.  إسمي .....
3.  أنا أسكن في شارع .....
4.  أبي ..... في .....
5.  أمّي ..... في .....