MAKALAH
PERKEMBANGAN
BIMBINGAN KONSELING SECARA UMUM DAN PERKEMBANGAN BIMBINGAN KONSELING DI
INDONESIA
Diajukan
sebagai salah satu tugas dalam mengikuti mata kuliah Bimbingan Konseling
Disusun oleh:
Widodo Haryo Prasetyo (10 723 098)
Nita Rusmala Sari (10 723 0)
YAYASAN
PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN NURUL HUDA SUKARAJA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP NURUL HUDA) SUKARAJA
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur ke hadirat Allah tuhan semesta alam dengan segala sifat ke-Maha-anya,
atas limpahan rahmat dan karunianya yang tiada terbatas, sehingga meski dengan
segala keterbatasan, penulis dapat menyelesaikan makah yang cukup sederhana ini
dengan judul “Perkembangan
Bimbingan Konseling Secara Umum Dan Perkembangan Bimbingan Konseling Di
Indonesia” tepat pada
waktunya.
Sholawat beriring
salam tak henti tercurahkan kepada baginda nabi Muhammad SAW, nabi pembawa
perdamaian bagi seluruh alam, serta kepada keluarga dan para Sahabatnya.
Selanjutnya, meski
upaya keras telah kami kerahkan dengan mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran
dalam menyusun makalah ini, dengan dada terbuka penulis menyadari bahwa makalah
sederhana yang kami ajukan ini masih jauh dari kesempurnaan dan perlu
perbaikan. Kepada dosen pengampu, bimbingan dan pengarahan bapak sangat kami
harapkan. Serta kepada pembaca, kritik, saran, dan masukan yang membangun kami
rasa sangat perlu demi tercapainya hasil yang lebih baik, sebagaimana yang kita
harapkan.
Harapan kami,
makalah sederhana yang kami sajikan ini dapatmemberi manfaat dalam menambah wawasan bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya. Amin….
Sukaraja,18
April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Cover……………………………………………………………………………………..............…….i
Kata
Pengantar……………….……………………………………………………………......……….ii
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………….....…1
A.
Latar Belakang………………………………………………………………….….….................…..1
B.
Rumusan Masalah…………………………………………………………………..................…….2
C.
Tujuan………………………………………………………………………….….….................……2
PEMBAHASAN…………………………………………………………………….....………….…..3
A.
Perkembangan Bimbingan Konseling Secara Umum………………………….................….……3
a.
Sejarah
lahirnya bimbingan konseling……………………………………...……..………3
b.
Factor-faktor
yang melatar belakangi perkembangan bimbingan konseling.....……….….4
B.
Perkembangan Bimbingan Konseling di Indonesia ……………………………................………6
a.
Sejarah
Lahirnya bimbingan konseling di Indonesia ………………………...………….6
b.
Perkembangan Bimbingan Konseling dalam system Pendidikan di
Indonesia ….......….7
KESIMPULAN………………………………………………………………………………....…..10
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………….....…..11
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Manusia adalah
makhluk yang berfikir, karena kecenderungannya dalam berfikir itu manusia tak
pernah luput dari berbagai permasalahan dan problem hidup. Sudah menjadi
keharusan dalam kehidupan social, bahwa kepedulian antar sesama harus dijunjung
tinggi. Dalam hal ini, bukan hanya bantuan materi yang dibutuhkan, lebih dari
itu, dorongan moril dan spiritual sangat berpengaruh dalam membantu seseorang
dalam mengoptimalkan kemampuan diri dan memberi solusi dari masalah-masalah yang
dihadapinya. Dalam hal ini, tentunya diperlukan metode-metode yang sistematis
dan kiat-kiat kusus agar tujuan yang diharapkan dapat mengena pada sasaran yang
diharapkan.
Sebagai calon
guru dengan berbagai tanggung jawab yang diempunya, yaitu mendidik para
siswanya agar menjadi pribadi yang seutuhnya, sudah selayaknya mampu memahami
perkembangan peserta didiknya agar dapat memberikan materi yang efektif,
efisien, dan terarah, serta mampu mengoptimalkan potensi peserta didiknya agar
lebih dewasa dan mandiri dalam menghadapi problema hidupnya dan masa depan.
Maka, materi
bimbingan dan konseling sangat diperlukan bagi semua calon guru, karena pada
hakikatnya semua guru memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu membimbing dan
mengarahkan peserta didiknya walaupun bukan sebagai guru BK.
Sebelum
mempelajari Bimbingan dan Konseling lebih jauh, sebagai landasan pokok perlulah
mengkaji tentang perkembangan Bimbingan dan Konseling dari awal mula
kelahirannya, perkembangannya dari masa ke masa, hingga perkembangannya di
Indonesia. Sebagaimana isi makalah yang kami paparkan ini.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
perkembangan Bimbingan dan Konseling secara umum?
2.
Bagaimana
perkembangan Bimbingan dan Konseling di Indonesia?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui perkembangan Bimbingan dan Konseling secara umum
2.
Untuk
mengetahui perkembangan Bimbingan dan Konseling di Indonesia
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan Bimbingan Konseling Secara Umum
a.
Sejarah
Lahirnya Bimbingan Konseling
Gerakan
bimbingan lahir pada tanggal 13 Januari 1908 di Amerika, dengan didirikannya
suatu vocational bureau tahun 1908 oleh Frank Parsons yang utuk
selanjutnya dikenal sebagai “Father of The Guedance Movement in American
Education”. yang menekankan pentingnya setiap individu diberikan
pertolongan agar mereka dapat mengenal atau memahami berbagai perbuatan dan
kelemahan yang ada pada dirinya dengan tujuan agar dapat dipergunakan
secara intelijensi dengan memilih pekerjaan yang terbaik yang tepat bagi dirinya.(wieke octora
olivia,2012).
Disinilah
pertama kalinya istilah Bimbingan (Vocational Guidance) dikenal,
tepatnya pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 di Boston. Dengan
didirikannya biro yang bergerak di bidang profesi dan ketenaga kerjaan. Dengan
tujuan membantu para pemuda dalam memilih karir yang ia bidangi dan melatih
para guru untuk memberikan layanan bimbingan di sekolah.
Pada
masa yang hampir bersamaan, seorang konselor di Detroit Jasse B. Davis mulai
memberikan layanan Konseling Pendidikan dan pekerjaan di SMA (1898). Dan pada
tahun 1907 ia mencoba memasukkan program Bimbingan (Guidance) ke dalam
pengalaman pendidikan para siswa Central High School di Detroit.
Eli
Weaver pada tahun 1905 mendirikan sebuah komite yang diketuainya sendiri yaitu Students
Aid Committee Of The High School di New york. Dalam pengembangan komitenya,
Weaver sampai pada kesimpulan bahwa siswa butuh saran dan konsultasi sebelum
mereka masuk dunia kerja. Pada tahun 1920-an, para konselor sekolah di Boston
dan New York diharapkan dapat membantu para siswa dalam memilih sekolah dan
pekerjaan. Selama tahun 1920-an itu pula, sertifikasi konselor sekolah mulai
diterapkan pada kedua kota tersebut.(Bimo Walgito,2010:15)
Jika
dilihat dari perkembangannya, Bimbingan Konseling mula-mulanya hanya dikenal sebatas
pada bimbingan pekerjaan (Vocational Guidance), sebagaimana peran dari
Biro yang didirikan Frank Parson di Boston. Namun sebenarnya tidak hanya itu,di
sisi lain perkembangan Bimbingan Konseling pun merambah kebidang pendidikan (Education
Guidance) yang dirintis oleh Jasse B. Davis. dan sekarang dikenal pula
adanya bimbingan dalam segi kepribadian (Personal Guidance).
Pada
dasarnya, Bimbingan Konseling tidak hanya berkmbang pada bidang-bidang
tersebut, namun berkembang pula pada bidang-bidang lain yang meliputi pegertian
dan pratek bimbingan dan Konseling, seperti bimbingan dalam bidang social,
kewarganegaraan, keagamaan, dan lain-lain.
b.
Faktor-faktor yang melatar
belakangi berkembangnya Bimbingan Konseling
Upaya
layanan bimbingan dan konseling secara profesional lahir di Amerika serikat dan
berkembang pesat abad ke-20. Banyak faktor yang mendorong pesatnya perkembangan
disiplin ilmu ini, hingga mampu menerobos institusi-institusi pendidikan
khususnya sekolah. Sedikitnya, terdapat enam faktor yang mempelopori
perkembangan bimbingan dan konseling tersebut, di antaranya yaitu:
1. Perhatian pemerintah terhadap penduduk imigran
yang datang ke Amerika Serikat dari kawasan Eropa, mereka membutuhkan pekerjaan
yang layak, dari situlah kemudian mendapat layanan dari biro-biro vokasional
pemerintah, yang melalui penyuluhan-penyuluhan untuk mengarahkan bakat dan
minat mereka agar pekerjaan yang di dapat sesuai dengan potensi mereka.
2.
Pandangan
Kristen yang beranggapan bahwa dunia adalah tempat pertempuran antara kekuatan
baik dan buruk, atas dasar ini maka berbagai lembaga pendidikan di wajibkan
mengajarkan moral kebaikan agar anak didiknya kelak menjadi pemenang dalam
melawan kejahatan atau keburukan tersebut.
3.
Pengaruh dari
disiplin ilmu kesehatan mental yang pada awalnya memperjuangkan perlakuan
manusiawi kepada orang-orang yang terkena gangguan jiwa dan sedang di tampung
di rumah sakit. Kemudian disiplin ilmu ini melakukan gerakan antisipasi
terhadap gangguan mental kepada masyarakat. Sebab mereka berangggapan bahwa
gangguan mental dapat di cegah jika mampu dideteksi sejak dini.
4.
Dampak dari
gerakan testing psikologis yang semakin mengembangkan sayapnya dalam membuat
instrumen-instrumen berupa tes-tes kepribadian untuk menyeleksi karyawan di
berbagai perusahaan.
5.
Subsidi dari
pemerintah terhadap federal yang memungkinkan lembaga-lembaga pendidikan untuk
mengangkat beberapa konselor untuk menangani bimbingan karier, pendidikan
karier, penanggulangan kenakalan remaja, antisipasi terhadap penggunaan obat
bius, dan lain-lain
6. Pengaruh dari penyakit terapi nondirektif (client cetered therapy),
yang dikembangkan oleh Carl Rogers, dengan menggantikan pendekatan otoriter
serta paternalistic dengan pendekatan pada potensi personal kliennya.(Jareperpus,2011).
B.
Perkembangan Bimbingan Konseling Di Indonesia
a.
Sejarah
Lahirnya Bimbingan Konseling di Indonesia
Di Indonesia sendiri,
praktek Bimbingan Konseling sebenarnya
sudah lama diperankan, seperti berdirinya organisasi pemuda Budi Utomo pada
tahun 1908, himgga pada periode selanjutnya berdirilah pergurua Taman Siswa pada tahun 1922 yang diprakarsai
oleh Ki Hajar Dewantara yang menanamkan nilai-nilai Nasionalisme di kalangan
para siswanya.
Prinsip
didaktik yang dipegang oleh Perguruan Nasional Taman Siswa ini antara lain:
kemerdekaan belajar, bekerja dan menggunakan pendekatan konvergensi. Dari pola
pendidikan Taman Siswa tersebut telah nampak perhatian dan penghargaan terhadap
potensi seseorang dan kemerdekaan untuk mengembangkan potensi. Hal ini
merupakan benih dari gerakan bimbingan konseling. .(wieke octora
olivia,2012).
Dengan
diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dan
didiriknnya beberapa kementrian pada waktu itu (ada Kantor Penempatan Kerja) yang salah satu kegiatannya dilakukan di Kantor Penempatan Tenaga
Kerja yang maksudnya untuk menempatkan orang-orang agar dapat bekerja sesuai
dengan kemampuannya dan ini menyerupai Vocational Bureau yang didirikan oleh Frank
Parsons di Boston. Sekarang ini kantor Penempatan Tenaga Kerja ini tumbuh
menjadi Departemen Tenaga Kerja.
Dalam
perkembangannya, bimbingan dan konseling di Indonesia memiliki alur yang sama
seperti halnya perkembangannya di Amerika, yaitu bermula dari bimbingan
pekerjaan (Vocational Guidance) lalu merambah kepada bimbingan pendidikan
(Education Guidance).
b.
Perkembangan Bimbingan Konseling dalam system Pendidikan di
Indonesia
Di
Indonesia, Pelayanan Konseling dalam system pendidikan Indonesia mengalami
beberapa perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan dan
Penyuluhan (BP), kemudian pada Kurikulum 1994 berganti nama menjadi Bimbingan
dan Konseling (BK) sampai dengan sekarang.(Sarjanaku 2011).
Dengan
diadakannya konferensi FKIP seluruh Indonesia yang berlangsung di Malang sejak
tanggal 20-24 Agustus 1960, telah diputuskan bahwa Bimbingan dan Konseling
dimasukkan dalam kurikulum FKIP. Hal tersebut menunjukkan adanya langkah yang
lebih maju, yaitu Bimbingan dan Konseling sebagai suatu ilmu dikupas secara
ilmiah. Dengan adanya instruksi dari
pihak pemerintah ( Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan) untuk melaksakan
Bimbingan dan Konseling di sekolah-sekolah, telah membuat bimbingan dan
konseling semakin maju di lingkungan sekolah.(Bimo Walgito,2010:17).
Beberpapa tahun setelah itu, didirikanlah SMA gaya baru pada tahun 1962.
Pada jenjeng ini para siswa mulai diarahkan secara mandiri dengan bimbingan
para guru untuk menentukan kejuruan sesuai da bidang yang ia minati dan ia
bidangi. Dimulai dari sini Bimbingan Konseling membantu penjurusan di SMA atas
beberapa bidang jurusan dengan ketegasan sebagai berikut:
1. Di kelas I itu para pelajar diberi
kesempatan untuk lebih mengenal bakat dan minatnya dengan jalan menjelajahi
segala jenis mata pelajaran di sekolah dengan bantuan pembimbing, para guru dan
orang tuanya.
2. Di kelas II para siswa disalurkan ke kelompok khusus;
budaya, pasti, pengetahuan alam.
3. Untuk menunjuk hal-hal tersebut di
atas pengisian kartu pribadi siswa harus dilakukan dengan seteliti-telitinya. Sejak
saat itu guru-guru ditatar menjadi pembimbing yang baik.(Catatan BK Kita,2012).
Setelah dirintis dalam dekade 60-an, bimbingan dicoba penataannya dalam
dekade 70-an. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) membawa harapan baru
pada pelaksanaan bimbingan di sekolah karena staf bimbingan memegang peranan
penting dalam sistem sekolah pembangunan. Secara formal bimbingan dan konseling
diprogramkan di sekolah sejak diberlakukannya kurikulum 1975 yang menyatakan
bahwa bimbingan dan penyuluhan merupakan bagian integral dalam pendidikan di
sekolah. Pada tahun 1975 berdiri ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) di
Malang. IPBI ini memberikan pengaruh terhadap perluasan program bimbingan di
sekolah.
Setelah melalui penataan, dalam
dekade 80-an, bimbingan diupayakan agar lebih mantap. Pemantapan terutama
diusahakan untuk mewujudkan layanan bimbingan yang profesional. Beberapa upaya dalam pendidikan yang dilakukan
dalam dekade ini adalah penyempurnaan kurikulum dari Kurikulum 1975 ke
Kurikulum 1984. Dalam kurikulum 1984, telah dimasukkan bimbingan karier di
dalmnya. Usaha memantapkan bimbingan terus dilanjutkan dengan diberlakukannya
UU No. 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Pasal 1 Ayat 1
disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya pada
masa yang akan datang.
Penataan bimbingan terus dilanjutkan
dengan dikeluarkannya SK Menpan No. 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya. Dalam Pasal 3 disebutkan tugas pokok guru adalah menyusun
program bimbingan, melaksanakan program bimbingan, evaluasi pelaksanaan
bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan, dan tindak lanjut dalam
program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.
Selanjutnya, pada tahun 2001 terjadi perubahan nama organisasi Ikatan
Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) menjadi Asosiasi Bimbingan dan Konseling
Indonesia (ABKIN). Pemunculan nama ini dilandasi terutama oleh pemikiran bahwa
bimbingan dan konseling harus tampil sebagai profesi yang mendapat pengakuan
dan kepercayaan publik.(jareperpus,2011)
Bimbingan dan konseling di Indonesia mengalami selalu mengalami
perkembangan seiring berjalannya waktu. Hampir dalam setiap dekade perkembangan
bimbingan dan konseling di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan,
hingga sekarang bimbingan dan konseling terus diupayakan lebih maju, terbukti
dengan dibukanya berbagai jurusan dan kejuruan pada sekolah-sekolah khususnya
di sekolah menengah atas.
KESIMPULAN
Bimbingan
dan konseling pertama kali dikenal di Amerika dengan didirikannya Vodational
Berou yang dipelopori oleh Frank Parson pada tahun 1908. Bertepatan dengan
itu seorang konselor Jasse B. Davis
memasukkan layanan konseling di SMA di Detroid (1907). Lalu dilanjutkan
oleh tokoh-tokoh lain hingga perkembangannya pesat hingga di Indonesia.
dilihat
dari perkembangannya, Bimbingan Konseling mula-mulanya hanya dikenal sebatas
pada bimbingan pekerjaan (Vocational Guidance), sebagaimana peran dari
Biro yang didirikan Frank Parson di Boston. Namun sebenarnya tidak hanya itu,di
sisi lain perkembangan Bimbingan Konseling pun merambah kebidang pendidikan (Education
Guidance) yang dirintis oleh Jasse B. Davis. dan sekarang dikenal pula
adanya bimbingan dalam segi kepribadian (Personal Guidance).
Bimbingan dan Konseling telah terbentuk jauh sebelum era
kemerdekaan, dari bimbingan itulah siswa dipupuk untuk merealisasikan cita-cita
bangsa, yaitu kemerdekaan. Setelah kemerdekaan Bimbingan dan Konseling dalam system
pendidikan Indonesia mengalami beberapa perubahan nama. Pada kurikulum 1984
semula disebut Bimbingan dan Penyuluhan (BP), kemudian pada Kurikulum 1994
berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling (BK) sampai dengan sekarang. Layanan BK
sudah mulai dibicarakan di Indonesia sejak tahun 1962. Namun BK baru diresmikan
di sekolah di Indonesia sejak diberlakukan kurikulum 1975. Kemudian
disempurnakan ke dalam kurikulum 1984 dengan memasukkan bimbingan karir
didalamnya. Perkembangan BK semakin mantap pada tahun 2001.
DARTAR PUSTAKA
http://Wieke-Oktara-Olivia,blogspot.com/2012/05/sejarah-perkembangan-bimbingan-konseling.html
Walgito,
Bimo. 2010. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Andi Offset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar